GERAI UMKM BARATA BATIK LAMPUNG

Batik Barata dan Pemberdayaan UMKM di Desa Labuhan Ratu VII

Desa Labuhan Ratu VII, Lampung Timur** – Batik Barata, usaha batik yang didirikan oleh BPK Basuki Rahmat, telah menjadi salah satu pilar ekonomi lokal sejak tahun 2017. Melalui wawancara yang dilakukan oleh siswa SMK Nusantara Labuhan Ratu dari jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), terungkap berbagai aspek mengenai proses pembuatan batik dan dampak keberadaan UMKM terhadap perekonomian desa.

Proses Pembuatan Batik

Batik Barata menawarkan dua jenis batik: batik tulis dan batik printing. Proses pembuatan batik tulis melibatkan tujuh langkah penting, dimulai dari menyiapkan kain, membuat desain, melukis di kain, hingga mencuci kain untuk menghilangkan lilin. Sementara itu, batik printing memanfaatkan mesin cetak, yang memberikan efisiensi dalam produksi.

Sejarah dan Tujuan UMKM

Batik Barata didirikan pada tahun 2017 dengan tujuan untuk memajukan dan mengharumkan Desa Labuhan Ratu VII serta mengembangkan ilmu pengetahuan masyarakat setempat. Sebelum mendirikan usaha ini, BPK Basuki merupakan seorang penjahit yang melayani permintaan dari berbagai instansi, termasuk sekolah-sekolah dan pondok pesantren.

Kontribusi terhadap Ekonomi Desa

Keberadaan UMKM Batik Barata telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian desa. BPK Basuki menjelaskan, “Alhamdulillah, sangat luar biasa. UMKM ini membantu perekonomian keluarga dan masyarakat setempat.” Saat ini, usaha ini melibatkan lima orang pelaku, termasuk keluarga BPK Basuki, yang aktif dalam proses produksi.

Keberadaan UMKM Batik Barata

Dengan keberadaan Batik Barata, Desa Labuhan Ratu VII tidak hanya memperkuat identitas budaya melalui kerajinan batik, tetapi juga meningkatkan perekonomian lokal. Usaha ini menjadi contoh bagaimana UMKM dapat berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi desa.

Contact Us

Instagram @btn_waykambas

Copyright © 2024 Taman Nasional Way Kambas, All rights reserved. Present by PT LSKK